Kamis, 30 Januari 2014

LAPORAN SIMULASI SELEKSI ALAM

LAPORAN
SIMULASI SELEKSI ALAM


      OLEH :
KELOMPOK 4
ANGGOTA :
1.    L. MUH. ALI HASAN BASRI
2.   LAELA MARATU SHOLEHA
3.   L. DIDI SUTARMAN
4.   L. IKHWAN ROSADI
5.   L. RAJINDRA REZKY
6.   LAELAWATI
                                                      Bab I
  Pendahuluan
     
 A.     Latar Belakang

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Atau dapat juga di artikan proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:
Ø  Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
Ø  Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
Ø  Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.
Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu. Kedua, seleksi pemutus(disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata).. Ketiga, seleksi pemantap(stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki sifat yang sama.

Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual, yang merupakan seleksi untuk sifat-sifat yang meningkatkan keberhasilan perkawinan dengan meningkatkan daya tarik suatu organisme. Evolusi memengaruhi setiap aspek dari bentuk dan perilaku organisme. Yang paling terlihat adalah adaptasi perilaku dan fisik yang diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini meningkatkan kebugaran dengan membantu aktivitas seperti menemukan makanan, menghindari predator, dan menarik lawan jenis. Organisme juga dapat merespon terhadap seleksi dengan berkooperasi satu sama lainnya, biasanya dengan saling membantu dalam simbiosis. Dalam jangka waktu yang lama, evolusi menghasilkan spesies yang baru melalui pemisahan populasi leluhur organisme menjadi kelompok baru yang tidak akan bercampur kawin.

Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap lingkungannya.  Proses ini dapat menyebabkan penambahan ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.

Dari penjelasan di atas diketahui bahwa seleksi alam adalah salah satu faktor pendorong terjadinya evolusi (teori darwinisme). Maka dari itu kami melakukan praktik simulasi seleksi alam ini untuk mengetahui proses seleksi alam beserata factor yang mempengaruhinya sebagai salah satu proses pembelajaran mengenai materi tentang ‘Evolusi’.


B. Tujuan
Ø  Untuk mengetahui peran seleksi alam terhadap kelangsungan hidup organisme di alam.

    


Bab II
Metode praktikum

A.       Alat dan bahan : 1. Kertas buffalo warna merah,kuning,hijau,biru,coklat
                                   2. tali rapia 12 meter
                                   3. pelubang kertas
B.    Cara Kerja :
1.      siapkan 5 lembar kertas buffalo warna
2.      buatlah bulatan-bulatan kecil dengan menggunakan pelobang kertas dari kertas yang     sudah disediakan masing-nasin 100 bulatan;
3.      carilah tempat di luar kelas yang berumput dengan luas 3 M X 3 M
4.      Tebarkan bulatan kertas warna secara merata pada tanah berumput yang sudah disediakan.
5.      mintalah salah seorang teman dari kelompok kalian, untuk memunguti kembali bulatan kertas yang sudah tersebut dalam 1 menit.
6.      hitung bulatan kertas yang terambil dan catat dalam table pengamatan
7.      ulangi langkah-langkah di atas (No 4 s.d 6 ) sebanyak 3 kali.

4. Hasil pengamatan :




No
Nama
Perincian data
                   Warna bulatan kertas
merah
kuning
Hijau
biru
putih
1
L.Didi Sutarman
1.jumlah sebelum di tabur
2. jumlah yang terambil kembali
3. selisih antara jumlah sebelum ditabur dengan jumlah yang terambil kembali
100
3
97
100
3
97
100
7
93
100
11
89
100
9
91
2
L.Didi Sutarman
1.jumlah sebelum di tabur
2. jumlah yang terambil kembali
3. selisih antara jumlah sebelum ditabur dengan jumlah yang terambil kembali
100
7
93
100
8
92
100
11
89
100
10
90
100
5
95
3
L.Rajindra Risky
1.jumlah sebelum di tabur
2. jumlah yang terambil kembali
3. selisih antara jumlah sebelum ditabur dengan jumlah yang terambil kembali
100
7
93
100
8
92
100
6
94
100
9
91
100
7
93
Petunjuk :
1.        Amati lembar hasil praktikum ‘Simulasi Seleksi’ yang kalian miliki
2.        Diskusikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini terkait dengan lembar hasil praktikum ‘Simulasi Seleksi’
Pertanyaan :
1.        Potongan kertas warna apakah yang paling banyak terambil baik pada daerah pengamatan rumput hijau maupun daerah pengamatan rumput kuning?
2.        Potongan kertas warna apakah yang paling sedikit terambil baik pada daerah pengamatan rumput hijau maupun daerah pengamatan rumput kuning?
3.        Mengapa kedua hal tersebut diatas dapat terjadi?
4.        Simpulkan hasil diskusi kalian!


JAWAB

1.        Pada rumput hijau :
1.      Pada percobaan pertama warna yang paling banyak terambil adalah warna biru.
2.      Pada percobaan kedua warna yang paling banyak terambil adalah warna hijau.
3.      Pada percobaan ketiga warna yang paling banyak terambil adalah warna biru.
Kami hanya melakukan penelitian pada daerah  rumput hijau.
2.        Pada rumput hijau :
1.         Pada percobaan pertama warna yang paling sedikit  terambil adalah warna merah dan kuning.
2.         Pada percobaan kedua warna yang paling sedikit  terambil adalah warna putih.
3.         Pada percobaan ketiga warna yang paling sedikit terambil adalah warna hijau.
  Kami hanya melakukan penelitian pada daerah  rumput hijau.
      3.     Kedua hal tesebut dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa factor, yaitu :
Ø  Faktor adaptasi lingkungan, warna kertas yang mirip dengan lingkungannnya tidak mudah untuk ditemukan oleh predator dan sebaliknya. Pada percobaan ini warna biru banyak terambil karena warna biru  paling jelas terlihat pada daerah persebarannya.
Ø  Faktor persebaran, potongan kertas yang persebarannya tidak merata dapat memudahkan predator untuk menemukannya dan sebaliknya.
Ø  Factor predator, kejelian predator saat mencari mengambil potongan kertas juga dapat mempengaruhi.

BAB III
KESIMPULANNYA :
Dari hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa ternyata kertas yang berwarna biru paling banyak terambil, sedangkan yang paling sedikit adalah kertas  warna merah dan kuning. Dengan faktor dasar yang mempengaruhinya adalah adaptasi warna terhadap lingkungan persebarannya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar