LAPORAN
SIMULASI
SELEKSI ALAM
OLEH :
KELOMPOK
4
ANGGOTA :
1.
L. MUH. ALI HASAN BASRI
2.
LAELA MARATU SHOLEHA
3.
L. DIDI SUTARMAN
4.
L. IKHWAN ROSADI
5.
L. RAJINDRA REZKY
6.
LAELAWATI
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang
menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan
reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya,
sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu
dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi,
sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi
sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat
yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang
mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling
bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Atau dapat juga di artikan proses di
mana mutasi genetika yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu
organisme menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi yang
lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang
"terbukti sendiri" karena:
Ø Variasi
terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
Ø Organisme
menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
Ø Keturunan-keturunan
ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.
Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar
organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme
dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan
sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke
generasi selanjutnya.
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat
yang nilainya bervariasi, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama
adalah seleksi berarah (directional
selection), yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu
tertentu. Kedua, seleksi pemutus(disruptive
selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang
berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai
rata-rata).. Ketiga, seleksi pemantap(stabilizing
selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan
penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat menyebabkan
organisme secara pelahan memiliki sifat yang sama.
Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual,
yang merupakan seleksi untuk sifat-sifat yang meningkatkan keberhasilan
perkawinan dengan meningkatkan daya tarik suatu organisme. Evolusi memengaruhi
setiap aspek dari bentuk dan perilaku organisme. Yang paling terlihat adalah
adaptasi perilaku dan fisik yang diakibatkan oleh seleksi alam.
Adaptasi-adaptasi ini meningkatkan kebugaran dengan membantu aktivitas seperti
menemukan makanan, menghindari predator, dan menarik lawan jenis. Organisme
juga dapat merespon terhadap seleksi dengan berkooperasi satu sama lainnya,
biasanya dengan saling membantu dalam simbiosis. Dalam jangka waktu yang lama, evolusi menghasilkan
spesies yang baru melalui pemisahan populasi leluhur organisme menjadi kelompok
baru yang tidak akan bercampur kawin.
Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang
meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik
dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh
kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus
menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap
lingkungannya. Proses ini dapat menyebabkan penambahan
ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa seleksi alam
adalah salah satu faktor pendorong terjadinya evolusi (teori darwinisme). Maka
dari itu kami melakukan praktik simulasi seleksi alam ini untuk mengetahui
proses seleksi alam beserata factor yang mempengaruhinya sebagai salah satu
proses pembelajaran mengenai materi tentang ‘Evolusi’.
B.
Tujuan
Ø
Untuk
mengetahui peran seleksi alam terhadap kelangsungan hidup organisme di alam.
Bab
II
Metode
praktikum
A.
Alat
dan bahan : 1. Kertas buffalo warna merah,kuning,hijau,biru,coklat
2. tali
rapia 12 meter
3. pelubang
kertas
B. Cara Kerja :
1.
siapkan
5 lembar kertas buffalo warna
2.
buatlah
bulatan-bulatan kecil dengan menggunakan pelobang kertas dari kertas yang sudah disediakan masing-nasin 100 bulatan;
3.
carilah
tempat di luar kelas yang berumput dengan luas 3 M X 3 M
4.
Tebarkan
bulatan kertas warna secara merata pada tanah berumput yang sudah disediakan.
5.
mintalah
salah seorang teman dari kelompok kalian, untuk memunguti kembali bulatan
kertas yang sudah tersebut dalam 1 menit.
6.
hitung
bulatan kertas yang terambil dan catat dalam table pengamatan
7.
ulangi
langkah-langkah di atas (No 4 s.d 6 ) sebanyak 3 kali.
4.
Hasil pengamatan :
No
|
Nama
|
Perincian
data
|
Warna
bulatan kertas
|
||||
merah
|
kuning
|
Hijau
|
biru
|
putih
|
|||
1
|
L.Didi Sutarman
|
1.jumlah sebelum di tabur
2. jumlah yang terambil kembali
3. selisih antara jumlah sebelum ditabur dengan jumlah yang
terambil kembali
|
100
3
97
|
100
3
97
|
100
7
93
|
100
11
89
|
100
9
91
|
2
|
L.Didi Sutarman
|
1.jumlah sebelum di tabur
2. jumlah yang terambil kembali
3. selisih antara jumlah sebelum ditabur dengan jumlah yang
terambil kembali
|
100
7
93
|
100
8
92
|
100
11
89
|
100
10
90
|
100
5
95
|
3
|
L.Rajindra Risky
|
1.jumlah sebelum di tabur
2. jumlah yang terambil kembali
3. selisih antara jumlah sebelum ditabur dengan jumlah yang
terambil kembali
|
100
7
93
|
100
8
92
|
100
6
94
|
100
9
91
|
100
7
93
|
Petunjuk :
1.
Amati
lembar hasil praktikum ‘Simulasi Seleksi’ yang kalian miliki
2.
Diskusikan
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini terkait dengan lembar hasil praktikum
‘Simulasi Seleksi’
Pertanyaan :
1.
Potongan
kertas warna apakah yang paling banyak terambil baik pada daerah pengamatan
rumput hijau maupun daerah pengamatan rumput kuning?
2.
Potongan
kertas warna apakah yang paling sedikit terambil baik pada daerah pengamatan
rumput hijau maupun daerah pengamatan rumput kuning?
3.
Mengapa
kedua hal tersebut diatas dapat terjadi?
4.
Simpulkan
hasil diskusi kalian!
JAWAB
1.
Pada rumput hijau :
1.
Pada
percobaan pertama warna yang paling banyak terambil adalah warna biru.
2.
Pada
percobaan kedua warna yang paling banyak terambil adalah warna hijau.
3.
Pada
percobaan ketiga warna yang paling banyak terambil adalah warna biru.
Kami
hanya melakukan penelitian pada daerah
rumput hijau.
2.
Pada rumput hijau :
1.
Pada
percobaan pertama warna yang paling sedikit
terambil adalah warna merah dan kuning.
2.
Pada
percobaan kedua warna yang paling sedikit
terambil adalah warna putih.
3.
Pada
percobaan ketiga warna yang paling sedikit terambil adalah warna hijau.
Kami hanya melakukan penelitian pada
daerah rumput hijau.
3. Kedua hal tesebut dapat terjadi karena
disebabkan oleh beberapa factor, yaitu :
Ø Faktor adaptasi lingkungan,
warna kertas yang mirip dengan lingkungannnya tidak mudah untuk ditemukan oleh
predator dan sebaliknya. Pada percobaan ini warna biru banyak terambil karena
warna biru paling jelas terlihat pada
daerah persebarannya.
Ø Faktor persebaran, potongan
kertas yang persebarannya tidak merata dapat memudahkan predator untuk
menemukannya dan sebaliknya.
Ø Factor predator, kejelian
predator saat mencari mengambil potongan kertas juga dapat mempengaruhi.
BAB III
KESIMPULANNYA :
Dari hasil pengamatan di atas dapat
disimpulkan bahwa ternyata kertas yang berwarna biru paling banyak terambil,
sedangkan yang paling sedikit adalah kertas warna merah dan kuning. Dengan faktor dasar
yang mempengaruhinya adalah adaptasi warna terhadap lingkungan persebarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar